Minggu, 27 Februari 2011

Valentine’s Day

Kebudayaan hari valentine sepertinya sudah menjadi suatu ritual yang harus dijalankan oleh pemuda – pemudi di negara ini. Hari valentine atau biasa disebut hari kasih sayang menjadi hari dimana pasangan saling memberikan hadiah dari anak sekolah sampai orang dewasa, barang yang dikasih pun beragam yang sebenarnya sebagai simbolik menunjukan rasa kasih sayang.  Hari valentine sendiri berasal dari kebudyaan negara barat, dan terus berkembang hingga ke Indonesia. Di Indonesia sendiri banyak pertentangan mengenai hari valentine,baik dari sudut pandang agama maupun kebudayaan. Dalam Islam merayakan hari tersebut sangat tidak dianjurkan, karena umat islam dilarang untuk ikut – ikutan kebiasaan dari non-muslim. Dan Indonesia sebagai negara yang memiliki kebudayaan yang cukup beragam, semestinya lebih menjunjung budaya sendiri ketimbang budaya luar. Tapi semua kembali kepada pribadi masing – masing karena ini mengenai hak, kendati demikian kita tetap harus lebih memelihara kebudayaan sendiri.

Saat Jauh Menjadi Dekat dan Dekat Menjadi Jauh

Dalam beberapa tahun belakangan ini, sedang marak tren situs jejaring sosial. Perkembangan situs jejaring sosial di Indonesia sendiri cukup pesat dengan semakin murahnya biaya internet. Selain itu hampir sebagian masyarakat ibu kota sudah mengenal internet.
Di Indonesia sendiri, pengguna situs jejaring sosial cukup beragam dari sisi usia. Jumlah penggunanya di Indonesia sudah termasuk yang paling banyak di Asia, bahkan tingkat dunia. Semakin tahun, semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaringan internet. Kalau dulu, untuk terhubung dengan jaringan internet harus menggunakan computer, sekarang bisa dengan handphone.
Saat ini, internet hanya  dalam genggaman tangan. Dengan media handphone, kita sudah dapat terhubung dengan dunia luar. Sebagai contoh, dengan situs jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi atau bertukar informasi dengan teman yang berada di tempat yang jauh dan dengan biaya yang murah.
Selain dengan sederet kebaikan dari internet, khususnya situs jejaring sosial, tentunya juga terdapat keburukannya. Memang dengan situs jejaring sosial kita bisa selalu menjalin tali silaturahmi dengan teman, tetapi karena komunikasi hanya dilakukan dalam bentuk kata – kata dan dengan media, tentu bila terus – menerus begitu, kita akan gagap sosial atau kesulitan melakukan interaksi secara langsung.   

Kebiasaan (copy-paste)

Sepertinya sifat malas sudah menjadi kebudayaan orang Indonesia hingga mengakar. Sikap ulet yang diwariskan oleh nenek moyang kita seakan hilang begitu saja, yang seharusnya menjadi ciri khas bangsa ini. Malas dalam berbagai aspek kehidupan, sebagai contoh malas dalam bekerja. Jika untuk bekerja saja sudah malas, bagaimana untuk beribadah dan bagaimana dengan kehidupannya.
Budaya copas atau copy-paste istilah yang sering digunakan oleh pelajar di Indonesia. Atau yang lebih umumnya ‘menyontek’. Ada anak yang hamper semua tugasnya ia kerjakan dari menyontek dari temannya. Kegiatan copy-paste ini ada yang bersifat langsung seperti menyontek, dan ada yang tidak seperti menyalin dari internet tanpa menyebutkan sumbernya. Tentunya kegiatan ini sangat merugikan sumbernya.
Padahal sebagai penerus bangsa, seharusnya malu karena mempunyai sikap seperti itu. Dengan bersikap seperti itu sangat tidak mencerminkan bangsa. Maka dari itu sebaiknya kita menghindari perbuatan seperti itu yang sebenarnya sangat kurang bermanfaat dan hanya membuat kita semakin mundur dalam berpikir, karena otak kita tidak dapat berkreasi dengan hanya menyalin.