Senin, 28 November 2011

Perkembangan Dunia Perfilman di Era Baru

Dengan mengikuti perkembangan zaman serta teknologi,banyak bidang dan hampir semua bidang ikut berkembang. Untuk dunia hiburan, dunia perfilman juga ikut berkembang, dari mulai alat hingga jalan cerita yang semakin menarik untuk dijual. Salah satunya adalah penggunaan teknologi tiga dimensi atau 3D dalam efek-efek film yang membuat lebih menarik.

Pada akhir 1990-an, seperti sinema digital sedang memegang modern
pembuatan film dan lansekap pameran, Thomas Elsaesser profetis mengumumkan
bahwa sinema 'akan tetap sama dan itu akan sama sekali berbeda' (1998: 204). satu
cara menafsirkan pernyataan ini adalah bahwa proses digital dan teknologi, sementara
mereka memiliki fundamental mengubah basis material dari bioskop - dari individu
bingkai foto di strip dari seluloid untuk piksel dan byte - dan dimodifikasi
berbagai tahapan proses pembuatan film, dari ide pertama untuk film selesai, belum
diubah secara radikal baik bahwa proses produksi itu sendiri atau melihat dari selesai produk. Film masih scripted, logistik direncanakan, ditangkap dan disimpan sebagai gambar selama menembak produksi, dan dirakit sebagai kombinasi dari awalnya menembak dan gambar artifisial yang diciptakan, composited dan diedit bersama untuk membentuk, biasanya, 100 untuk 120 menit film fitur. Ini kemudian ditonton oleh orang-orang berkumpul bersama di auditoria gelap untuk membentuk perhatian penonton yang duduk tak bergerak melalui run-time dari fitur sampai roll kredit berakhir. Banyak, jika tidak sebagian besar, mereka yang menonton fitur digital diproyeksikan tidak diragukan lagi menyadari tempat 'revolusi' mengambil di depan mata mereka.

Demikian pula, jenis gambar yang dapat dilihat pada layar mungkin terasa
yang berbeda dengan yang terlihat pada pra-digital kali - dengan palet cerah, lebih keras, buatan tepi namun kurang berat substansial kepada mereka - tetapi citra buatan telah barang-barang itu bioskop sejak awal, dari adegan Méliès yang artifisial dibangun untuk Ray Harryhausen kita berhenti-gerak kerangka. Perbedaan dan kontinuitas adalah selubung-pembawa dengan kematian seharusnya bioskop; bentuk hiburan yang, sebagian karena baru yang menarik (dan digital direplikasi) teknik yang ditawarkan para praktisi dan para skala ekonomi yang memungkinkan salinan digital film untuk menjangkau audiens mereka jauh lebih murah, akan menjamin kelangsungan hidup bahwa kesenangan umum massal untuk mendatang masa depan.

sumber:
Creeber, Gyan dan Royston Martin. 2009. Digital Cultures. Berkshire. Open University Press.

1 komentar:

  1. teman jangan lupa yah masukin link gunadarmanya k dalam blog kamu. Sebagai salah satu mahasiswa gunadarma ayo donk masukin link gunadarmanya, misalkan:
    www.gunadarma.ac.id
    www.studentsite.gunadarma.ac.id
    www.baak.gunadarma.ac.id
    www.ugpedia.gunadarma.ac.id
    :)

    BalasHapus